"DENGAN ILMU KITA BICARA, DENGAN TEKNOLOGI BANTU KITA UNGKAPKAN FAKTA"

Minggu, 15 November 2015

KISAH PENGAMEN YANG KUASAI 7 BAHASA ASING

Kisah pengamen ABG di Pasar Minggu yang kuasai 7 bahasa asing


kisah-pengamen-abg-di-pasar-minggu-yang-kuasai-7-bahasa-asing
ABG kurus berkulit gelap tersebut tanpa malu-malu memperkenalkan dirinya dengan bahasa Inggris dengan lancar. Dia tidak banyak menyanyi, melainkan justru menjawab banyak pertanyaan yang dilontarkan oleh para pelanggan mie Aceh di kawasan Pasar Minggu, tempat dia mengamen.
“Saya berusia 17 tahun, berasal dari Pancoran Mas, Depok. Saya mengamen untuk membiayai sekolah saya yang saat ini terpaksa berhenti karena masalah biaya,” kata ABG bernama Asep Jesen tersebut kepada merdeka.com, Minggu malam (18/10).
Asep pun mengaku menguasai 7 bahasa asing yakni Inggris, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Spanyol dan Rusia.
Penasaran dengan ‘klaim’ Asep yang mengaku menguasai 7 bahasa asing, merdeka.com meminta Asep untuk bicara dengan bahasa Jepang. Dengan lancar Asep ternyata juga mampu melafalkan bahasa Jepang dengan fasih. Saat merdeka.com mencoba meminta dia menjelaskan makna lagu masyhur Jepang, Kokoronotomo, Asep dengan lancar mampu menjelaskannya.
Tak puas, merdeka.com meminta Asep berbicara dengan bahasa Rusia. Dan luar biasa, ternyata Asep juga mampu melafalkan bahasa Rusia dengan baik.
20151019111813-1-pengamen-fasih-7-bahasa-asing-002-anwar-khumaini
“Saya belajar bahasa asing ini dari kamus, tidak sampai kursus,” ungkap Asep.
Sambil malu-malu Asep menceritakan dia terpaksa putus sekolah saat kelas dua SMP lantaran tidak ada biaya. Dengan mengumpulkan uang dari hasil mengamen, dia berharap mampu melanjutkan pendidikannya hingga sampai ke jenjang yang lebih tinggi.
“Terima kasih,” ujar Asep berulang-ulang sambil berlalu meninggalkan kerumunan para pelanggan mie Aceh. Dia tidak sempat ‘memamerkan’ semua bahasa asing yang dia kuasai lantaran harus mengamen di tempat lain.

HABIBIE MUDA ASAL TASIKMALAYA PEMECAH TEORI HELMHOLTZ

Sang Penemu Teori Matematika Dunia Asal Tasikmalaya

image
Sang tokoh sekarang menjadi buruan para konglomerat dunia bisnis perminyakan dan universitas-universitas kelas wahid pun tak ketinggalan mengincarnya supaya bisa hadir di kampusnya untuk menggelar kuliah umum.Termasuk media elektronik pun berlomba-lomba mengundangnya untuk acara Talk Show.
Orang Tasikmalaya ini berhasil memecahkan rumus matematika Persamaan Helmholtz yang membelenggu para pakar ilmu pengetahuan dan teknologi selama 30 tahun tak seorang pun mampu memecahkannya.
‘’Banyak pakar yang menghindari penelitian untuk memecahkan rumus Helmholtz ini karena memang sangat sulit dan rumit,’’ kata sarjana yang cum laude S1 dan S2 di ITB ini.
Ketika beliau melanjutkan S3-nya di Belanda, dosen penerbangan dari ITB ini, tertantang oleh perusahaan minyak Shell yang minta bantuan DUT (Delft University of Technology) untuk memecahkan rumus Helmholtz.
Setelah mengadakan riset dengan menghabiskan dana sekitar 6 milyar yang dibiayai Shell, berkat kejeniusannya akhirnya rumus itu mampu beliau pecahkan, yang mencengangkan dunia iptek, dan mendapat ucapan selamat dari universitas di Eropa, Israel dan USA.
Berdasarkan hasil temuannya ini membuat banyak perusahaan minyak dunia sangat senang dan meminta bantuannya. Pasalnya, dengan rumus itu mereka dapat 100 kali lebih cepat dalam menemukan sumber minyak di perut bumi melalui gelombang elektromagnetik yang dipantulkan dari perut bumi dengan akurasi yang sangat tinggi.
Andai saja Yogi mau mematenkan hasil temuannya, mungkin ia akan mendapat uang yang sangat besar. Tapi ilmuan muda bernama lengkap Yogi Ahmad Erlangga menolaknya termasuk menamakan termuannya itu dengan Erlangga Equation.
Mematenkan temuan ini justru akan menghambat perkembangan ilmu pengetahun selanjutnya. Thesis S3 yang disusun di Jurusan Matematika kampus yang sama di Delft, terpilih sebagai thesis terbaik di Belanda oleh MNC
“Saya ingin temuan ini dimanfaatkan sebesar-besarnya bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, karena itu hak manusia. Hak ini bisa dijamin jika ilmu dimiliki publik dan bersifat open source ” kata Yogi merendah.
Industri yang bisa mengaplikasikan rumus ini antara lain industri radar, penerbangan, kapal selam, penyimpanan data dalam blue ray disc (keping DVD super yang bisa memuat puluhan gigabyte data), dan aplikasi pada laser, serta ilmu lainnya yang berkaitan dengan gelombang elektromagnetik.
Buku mengenai persamaan Helmholtz yang dibuatnya saat masih di Belanda pun, laris manis dalam waktu singkat. ‘’Tinggal satu (buku) dan saya tak punya fotokopinya lagi,’’
Khusus untuk ITB, sambung pria kalem kelahiran Tasikmalaya 8 Oktober 1974, obsesinya adalah ingin ITB bisa lebih besar lagi. Minimal, ITB menjadi perguruan tinggi terbesar dan berpengaruh di Asia. Karena, kalau hanya terbesar di Indonesia saja, sejak dulu juga sudah begitu serta ingin melihat bangsa Indonesia maju dihormati bangsa lain.
‘’Saya pun masih memiliki obsesi pribadi. Keinginan saya adalah ingin melakukan penelitian tentang pesawat terbang yang menjadi spesialisasinya Aeronotika dan Astronotika, perminyakan, dan biomekanik,’’ kata pemenang penghargaan VNO-NCW Scholarship dari Dutch Chamber of Commerce itu yang punya kebiasaan shalat lima waktu di masjid.
Dr. Yogi Ahmad Erlangga, sekarang Dosen di Alfaisal University, Riyadh, Arab Saudi ini mendapat julukan Habibie Muda karena penemuannya yang spektakuler di bidang matematika. Kehadiran Dr. Yogi Ahmad Erlangga yang bersedia berkarya di Alfaisal University, Riyadh, Arab Saudi juga merupakan kebanggan tersendiri bagi Kedutaan Besar Indonesia di Arab Saudi.
Dulu, BJ Habibie menemukan rumus yang mampu mempersingkat prediksi perambatan retak hingga mendapat julukan Mr. Crack. Banyak industri penerbangan di berbagai negara memakai rumus penemuan Habibie tersebut, termasuk NASA di Amerika, kini, Dr. Yogi Ahmad Erlangga meneruskan kehebatan Habibie dengan menemukan dan memecahkan rumus persamaan Helmholtz.
Selamat kang Yogi dan Jayalah Indonesia.(*)