PENEMUAN MAHASISWA FISIKA UNESA SABET JUARA 1 IYIA
Surabaya—Sebagai negara
agraris, Indonesia harus bersiap siaga dalam menghadapi MEA 2015. Indonesia
perlu melakukan inovasi-inovasi agar tidak kalah bersaing. Salah satunya adalah
inovasi terhadap penggunaan hormon ujung batang ipomoe batatas (Ubipotas). Hormon
yang ditemukan pada ujung ketela rambat ini berfungsi untuk mempercepat masa
tanam bawang merah.
“Hormon ini dapat mempercepat
masa tumbuh dan tanam bawang merah. Kalau pada umumnya memerlukan waktu 3-4
bulan, tapi dengan menggunakan hormon ini bisa dipersingkat menjadi satu bulan.
Kualitasnya pun relatif sama dengan yang tidak menggunakan hormon. Kami telah
melakukan uji coba di Kabupaten Sidoarjo,” terang Mohammad Syukron Amrullah,
salah satu anggota penemu Ubipotas ini.
Hasil temuan mahasiswa Jurusan
Fisika FMIPA Unesa ini berhasil menyabet juara 1 di International Young
Inventors Award (IYIA) tahun 2015. Dalam kompetisi yang diikuti oleh 13 negara
di Universitas Negeri Jakarta (UNJ), 7—8 Juni 2015 ini, Andrian Sjahmi Dewanto,
Hanif Zahidin Ainur, Fifa Pransiska Indra Loseta, dan Mohammad Syukron Amrullah
mengajukan karya ilmiah Ubipotas.
Adapun judul karya ilmiah yang
juga merupakan nominasi dalam Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) ini adalah
Ubipotas (Ujung Batang Ipommoea Batatas) As Growth Catalyst Hormone And Organic
Fertilizer On Onion To Face Asia Economic Community (AEC) 2015. Menurut
Mohammad, hormon ini mengandung C-Organic, Giberelic Acid, dan Acidity.
Selain untuk bawang merah,
Hanif Zahidin Ainur menambahkan, hormon ini juga berfungsi untuk jenis tanaman
yang lain. Misalnya, belimbing. “Saya sudah mencoba menggunakan hormon ini
untuk belimbing di rumah. Hasilnya sama, belimbing berbuah lebih cepat
dibandingkan dengan tidak menggunakan hormon ini. Produktivitasnya pun
meningkat hingga 2-3 kali lipat,” paparnya saat ditemui di ruang auditorium
FMIPA. (Syaiful/Humas)
mantab sob, terimakasih banyak, sangat menarik sekali...
BalasHapus@Obat Hernia : anak2 indonesia itu banyak yang pinter tapi pengakuan dan penghargaan dari bangsa aja yang kurang. kita mah hanya bisa beri dukungan dengan do'a sekaligus publikasi agar mereka dapat dikenal dengan baik
Hapus