Jempol! Di Madura Guru Terlambat Dikalungi Kardus ‘Malu Datang Terlambat’
Umumnya
di sekolah siswa datang terlambat mendapat hukuman. Namun, di
Madrasah Aliyah Miftahul Ulum, Desa Betet, Kecamatan Pamekasan, Kabupaten
Pamekasan, guru datang terlambat juga mendapat hukuman.
Banyak cara bisa dilakukan untuk melatih kedisiplinan
di sekolah. Tidak hanya untuk para murid yang menimba ilmu, tapi buat para guru
yang memberi ilmu yang terlambat. Salah satunya: di Madura, guru terlambat
dikalungi kardus bertuliskan “Saya malu datang
terlambat”.
Sekolah yang dimaksud adalah Madrasah Aliyah Miftahul Ulum yang terletak di
Desa Betet, Pamekasan, Jawa Timur. Di sana, guru yang terlambat harus mengenakan
kalung kardus dengan tulisan itu selama jam pertama pelajaran berlangsung
sampai usai. Bukan, ini bukan kebijakan sekolah, melaikan atas kesepakatan
antara guru dan para siswa di kelas tersebut.
Ahmad Faridi, salah satu guru pelajaran bahasa Indonesia di
sekolah tersebut, seperti dilaporkan Kompas.com, mengatakan, pemberian hukuman
itu bertujuan untuk meningkatkan kedisiplinan guru dan murid. Faridi mengakui,
sebelum hukuman ini berlaku, kedisiplinan di sekolahnya sangat rendah.
“Siapa pun yang datang terlambat, langsung
ambil sendiri kalung kardusnnya dan masuk ke dalam kelas dalam keadaan malu
karena diledeki temannya,” kata Faridi.
Masih dari laporan Kompas, sejak
hukuman diterapkanpadaawal semester ganjil kemarin, sudah terjadi peningkatan
kedisiplinan baik di kalangan siswa ataupun guru itu sendiri. Terutama di
kalangan siswa yang berasal dari pondok pesantren yang biasa terlambat di jam
pertama pelajaran.
“Kita tahu, siswa yang berasal dari pesantern sering terlambat karena harus
antri mandi. Tapi saat ini sudah berkurang,” tutur Faridi yang pernah merasakan
kalung kardus bertuliskan “Saya malu datang terlambat” tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar